Rabu, 12 November 2014

18 Muharram 1436 H, mungkin hari yang sama dengan hari lainnya untuk beberapa orang. Tapi buat saya, hari ini hari Selasa. Saya libur dari urusan duniawi.

Ulang tahun untuk beberapa orang adalah hal paling menyenangkan dalam hidup. Semua orang tiba-tiba peduli, mendoakan, memberikan kue, hadiah, atau malah memberikan harapan palsu? Ah, satu hari yang menyenangkan dalam setahun.

Tapi tidak untuk saya. Satu-satunya hari ulang tahun penuh keceriaan, kado, dan kue adalah ketika umur saya mencapai usia 17 tahun. Dari kecil tak pernah ada ulang tahun yang dirayakan atau hadiah yang diberikan. Hidup dalam keluarga sederhana membuat saya tidak terlalu mengistimewakan satu hari dalam satu tahun di hari dimana saya lahir ke dunia yang sebentar, sebentar-sebentar laper ini.


Hari ini saya menulis lagi di blog, bukan untuk mengeluh seberapa besar perhatian orang pada kehidupan saya. Beberapa teman ingat, mengucapkan dan bahkan kita berkumpul di malam tadi. Walaupun berubah dari jadwal semula dimana saya mengharapkan kegembiraan dari menonton film animasi terbaru di bioskop. Tapi ya sudahlah, jadi Yes Man di dunia nyata memang berat, tapi lebih berat hukuman saya di neraka kelak sih.


This is so me !
Normal as usual, begitu tulis saya di twitter pagi ini. Saya mohon maaf kepada semua teman-teman ketika kalian semua ulang tahun saya lupa dan tak ingat kecuali diingatkan oleh facebook atau teman yang mengucapkan di sosial media sehingga saya bisa ikut-ikutan mengucapkan. Saya memang bukan orang yang baik, orang yang tepat untuk kalian jadikan sahabat, saya terlalu aneh, terlalu menikmati dunia saya sendiri, terlalu mudah melupakan teman lama, terlalu bodoh untuk mengobrol seputar dunia dan agama, intinya..kalian semua cukup kenal siapa saya, apa yang saya kuasai, apa yang bisa saya berikan ketika kalian membutuhkan bantuan, atau apa yang ingin kalian tanyakan tentang sesuatu yang mungkin saya tahu. Saya siap bantu dan ikhlas.

Pada dasarnya, saya hanyalah orang yang selalu bahagia melihat orang lain tertawa. Oleh karenanya, saya selalu membuat jokes atau melakukan hal bodoh di sosial media. Dosa saya sudah banyak, saya ingin menguranginya dengan menghibur kalian.

Tapi kadang saya berpikir, kebodohan badut itu yang membuat perempuan juga enggan mengenal saya lebih jauh. Mana ada perempuan yang mau dekat dengan laki-laki yang suka mempermalukan dirinya sendiri di depan umum. Hahaha. Klasik. Mereka selalu ingin lelaki yang menyenangkan, keren, gak alay, tapi bukan yang suka bikin meme-meme gak jelas dengan mengorbankan dirinya untuk ditertawakan orang lain.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 AH, SEBENARNYA TULISAN INI PANJANG, TAPI YANG KE SAVE CUMA SEGINI KARENA LAPTOP SAYA BLUE SCREEN. HAYAAAAHHHH...TUHAN TAHU, KALO SAYA TAK PERLU CURHAT BERLEBIHAN SEPERTINYA, HAHAHA.
07.45 Novin Herdian
18 Muharram 1436 H, mungkin hari yang sama dengan hari lainnya untuk beberapa orang. Tapi buat saya, hari ini hari Selasa. Saya libur dari urusan duniawi.

Ulang tahun untuk beberapa orang adalah hal paling menyenangkan dalam hidup. Semua orang tiba-tiba peduli, mendoakan, memberikan kue, hadiah, atau malah memberikan harapan palsu? Ah, satu hari yang menyenangkan dalam setahun.

Tapi tidak untuk saya. Satu-satunya hari ulang tahun penuh keceriaan, kado, dan kue adalah ketika umur saya mencapai usia 17 tahun. Dari kecil tak pernah ada ulang tahun yang dirayakan atau hadiah yang diberikan. Hidup dalam keluarga sederhana membuat saya tidak terlalu mengistimewakan satu hari dalam satu tahun di hari dimana saya lahir ke dunia yang sebentar, sebentar-sebentar laper ini.


Hari ini saya menulis lagi di blog, bukan untuk mengeluh seberapa besar perhatian orang pada kehidupan saya. Beberapa teman ingat, mengucapkan dan bahkan kita berkumpul di malam tadi. Walaupun berubah dari jadwal semula dimana saya mengharapkan kegembiraan dari menonton film animasi terbaru di bioskop. Tapi ya sudahlah, jadi Yes Man di dunia nyata memang berat, tapi lebih berat hukuman saya di neraka kelak sih.


This is so me !
Normal as usual, begitu tulis saya di twitter pagi ini. Saya mohon maaf kepada semua teman-teman ketika kalian semua ulang tahun saya lupa dan tak ingat kecuali diingatkan oleh facebook atau teman yang mengucapkan di sosial media sehingga saya bisa ikut-ikutan mengucapkan. Saya memang bukan orang yang baik, orang yang tepat untuk kalian jadikan sahabat, saya terlalu aneh, terlalu menikmati dunia saya sendiri, terlalu mudah melupakan teman lama, terlalu bodoh untuk mengobrol seputar dunia dan agama, intinya..kalian semua cukup kenal siapa saya, apa yang saya kuasai, apa yang bisa saya berikan ketika kalian membutuhkan bantuan, atau apa yang ingin kalian tanyakan tentang sesuatu yang mungkin saya tahu. Saya siap bantu dan ikhlas.

Pada dasarnya, saya hanyalah orang yang selalu bahagia melihat orang lain tertawa. Oleh karenanya, saya selalu membuat jokes atau melakukan hal bodoh di sosial media. Dosa saya sudah banyak, saya ingin menguranginya dengan menghibur kalian.

Tapi kadang saya berpikir, kebodohan badut itu yang membuat perempuan juga enggan mengenal saya lebih jauh. Mana ada perempuan yang mau dekat dengan laki-laki yang suka mempermalukan dirinya sendiri di depan umum. Hahaha. Klasik. Mereka selalu ingin lelaki yang menyenangkan, keren, gak alay, tapi bukan yang suka bikin meme-meme gak jelas dengan mengorbankan dirinya untuk ditertawakan orang lain.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 AH, SEBENARNYA TULISAN INI PANJANG, TAPI YANG KE SAVE CUMA SEGINI KARENA LAPTOP SAYA BLUE SCREEN. HAYAAAAHHHH...TUHAN TAHU, KALO SAYA TAK PERLU CURHAT BERLEBIHAN SEPERTINYA, HAHAHA.

Senin, 15 September 2014

Kasno termasuk orang yang tidak disukai teman-temannya. Gimana engga, temennya kan cowo semua. Untungnya Kasno gak kecebur dalam pergaulan bebas remaja masa kini yang menghalalkan pernikahan tanpa dangdut. Yang namanya manusia, tentu bermacam-macam pula sifat, kelakuan, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, makanan favorit, minuman favorit, hobi bahkan kamut alias kata mutiaranya. Nah kita pun harus bijak untuk memiliki teman. Bukan mengajak jelek untuk memilih-milih teman sehingga kita jadi anti-sosial, tapi sekedar memberikan saran untuk memilih teman mana yang bisa kita percaya dan mana yang bisa kita tombak pake korek kuping. Kan ga lucu cuma kenal pas ketemu, ngobrol seadanya, trus diaku temen, endingnya diajak bisnis MLM. Perbanyak pergaulan memang penting, tapi jangan lupa perbanyak pahala. Cie gitu.

Ini contoh temen beda alam dan beda kelakuan.

Nah, mumpung gue lagi pengen membangun karakter bangsa, gue pun akan memberi tahu macam-macam teman versi update-an terbaru.

1. MANTEMAN
Dengan kata dasar “teman” manteman adalah pengiritan ucapan dari kalimat teman-teman. Mengutip kata om Indro Warkop dalam rekaman “Pengen Melek Hukum”, entah nurun dari siapa orang Indonesia emang suka mempersingkat kalimat. Contoh, bijaksana jadi jaksa, sepatu jadi patu, serius jadi ciyus, demi apa jadi miapa, gue jadi w, iya sebenernya gue males sms-an sama lu jadi y. Sakit tuh kalo panjang-panjang sms  dibales “y” doang. Sepengetahuan (sotoy) gue, manteman ini biasa disebut sama orang-orang yang suka musik reggae. Yo..man, manteman. Pas kan?

2. HANTEMAN
Suksesnya film The Raid di kancah lokal maupun interlokal, membuat beberapa aktornya dilirik oleh dunia film internasional. Yang paling diinget ya pas Joe Taslim main di Fast and Furious 7 ya? Gue lupa, gue kurang suka film mobil-mobil ini. Lebih suka film biru soalnya. Fak. Ada kalimat yang ia ucapkan dalam film ini yang jadi omongan. “Hantam mereka!” nah hantam itu berarti juga pukul, sehingga hanteman disebut juga pukulan. Sungguh kalian sekarang beruntung, jadi tau persamaan hanteman dan pukulan. Secara kekuatan hanteman lebih bertenaga dari pukulan. Seperti ini misalanya,

Ah..ini contoh hanteman yang pelan, sampe yang dihantem bisa ga fokus

3. ITEMAN
Suatu ketika temen kita yang sebelumnya memiliki kulit yang putih bersinar akibat keseringan mandi pake aer peresan kulit duren sama sedikit pemutih pakaian pergi liburan ke meldaif. Disana pariwisita yang terkenal adalah keindahan laut dan pantai. Maladewa juga dikenal sebagai pulau yang dikelilingi oleh lautan. Takjub kan? Semua pulau juga sekelilingnya lautan wey. Kalo dikelilingin garis polisi berarti abis jadi tempat gerebekan polisi. Nah disana temen kita ini suka berjemur sehingga warna kulitnya berubah kebiru-biruan, agak merah dan mengeluarkan darah. Oh, ternyata dia abis jatoh naik odong-odong di Maladewa. Bukan, maksudnya jadi gelap karena sinar matahari kan. Begitu pulang ke Indonesia pasti temennya bilang iteman dan bingung kenapa kulit temennya jadi kaya pinggiran ayam bakar yang ga kena bara bara bara bere bere bere.

4. KITA TEMENAN AJA YA
Wah ini adalah puncak dari teman yang berbahaya bagi tubuh dan masa depan kita. Bayangkan, ketika kita menyatakan perasaan cinta kita ke seseorang dan mengajaknya untuk membina kesatuan dan persatuan Indonesia, dia menolak halus dengan ucapan, “Maaf, tapi kita mendingan temenan aja ya..” Hancur rasanya bagai asik nonton sinetron tiba-tiba mati lampu. Dunia serasa berhenti berputar, awan seperti ingin menurunkan air hujan, dan perut pun ingin sekali buang air besar. Ah, udah ah, kaco pikiran gue kalo mikirin denger kata kita temenan aja ya. Bubar bubar !



Follow me on twitter: @supernovin
Instagram: supernovin
Facebook: Novin Herdian


21.41 Novin Herdian
Kasno termasuk orang yang tidak disukai teman-temannya. Gimana engga, temennya kan cowo semua. Untungnya Kasno gak kecebur dalam pergaulan bebas remaja masa kini yang menghalalkan pernikahan tanpa dangdut. Yang namanya manusia, tentu bermacam-macam pula sifat, kelakuan, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, makanan favorit, minuman favorit, hobi bahkan kamut alias kata mutiaranya. Nah kita pun harus bijak untuk memiliki teman. Bukan mengajak jelek untuk memilih-milih teman sehingga kita jadi anti-sosial, tapi sekedar memberikan saran untuk memilih teman mana yang bisa kita percaya dan mana yang bisa kita tombak pake korek kuping. Kan ga lucu cuma kenal pas ketemu, ngobrol seadanya, trus diaku temen, endingnya diajak bisnis MLM. Perbanyak pergaulan memang penting, tapi jangan lupa perbanyak pahala. Cie gitu.

Ini contoh temen beda alam dan beda kelakuan.

Nah, mumpung gue lagi pengen membangun karakter bangsa, gue pun akan memberi tahu macam-macam teman versi update-an terbaru.

1. MANTEMAN
Dengan kata dasar “teman” manteman adalah pengiritan ucapan dari kalimat teman-teman. Mengutip kata om Indro Warkop dalam rekaman “Pengen Melek Hukum”, entah nurun dari siapa orang Indonesia emang suka mempersingkat kalimat. Contoh, bijaksana jadi jaksa, sepatu jadi patu, serius jadi ciyus, demi apa jadi miapa, gue jadi w, iya sebenernya gue males sms-an sama lu jadi y. Sakit tuh kalo panjang-panjang sms  dibales “y” doang. Sepengetahuan (sotoy) gue, manteman ini biasa disebut sama orang-orang yang suka musik reggae. Yo..man, manteman. Pas kan?

2. HANTEMAN
Suksesnya film The Raid di kancah lokal maupun interlokal, membuat beberapa aktornya dilirik oleh dunia film internasional. Yang paling diinget ya pas Joe Taslim main di Fast and Furious 7 ya? Gue lupa, gue kurang suka film mobil-mobil ini. Lebih suka film biru soalnya. Fak. Ada kalimat yang ia ucapkan dalam film ini yang jadi omongan. “Hantam mereka!” nah hantam itu berarti juga pukul, sehingga hanteman disebut juga pukulan. Sungguh kalian sekarang beruntung, jadi tau persamaan hanteman dan pukulan. Secara kekuatan hanteman lebih bertenaga dari pukulan. Seperti ini misalanya,

Ah..ini contoh hanteman yang pelan, sampe yang dihantem bisa ga fokus

3. ITEMAN
Suatu ketika temen kita yang sebelumnya memiliki kulit yang putih bersinar akibat keseringan mandi pake aer peresan kulit duren sama sedikit pemutih pakaian pergi liburan ke meldaif. Disana pariwisita yang terkenal adalah keindahan laut dan pantai. Maladewa juga dikenal sebagai pulau yang dikelilingi oleh lautan. Takjub kan? Semua pulau juga sekelilingnya lautan wey. Kalo dikelilingin garis polisi berarti abis jadi tempat gerebekan polisi. Nah disana temen kita ini suka berjemur sehingga warna kulitnya berubah kebiru-biruan, agak merah dan mengeluarkan darah. Oh, ternyata dia abis jatoh naik odong-odong di Maladewa. Bukan, maksudnya jadi gelap karena sinar matahari kan. Begitu pulang ke Indonesia pasti temennya bilang iteman dan bingung kenapa kulit temennya jadi kaya pinggiran ayam bakar yang ga kena bara bara bara bere bere bere.

4. KITA TEMENAN AJA YA
Wah ini adalah puncak dari teman yang berbahaya bagi tubuh dan masa depan kita. Bayangkan, ketika kita menyatakan perasaan cinta kita ke seseorang dan mengajaknya untuk membina kesatuan dan persatuan Indonesia, dia menolak halus dengan ucapan, “Maaf, tapi kita mendingan temenan aja ya..” Hancur rasanya bagai asik nonton sinetron tiba-tiba mati lampu. Dunia serasa berhenti berputar, awan seperti ingin menurunkan air hujan, dan perut pun ingin sekali buang air besar. Ah, udah ah, kaco pikiran gue kalo mikirin denger kata kita temenan aja ya. Bubar bubar !



Follow me on twitter: @supernovin
Instagram: supernovin
Facebook: Novin Herdian


Tika, Azer, Aira, Alen, Nia dan Kasno adalah sekumpulan mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta terkenal di Uganda. Mereka kerap menghabiskan waktu setelah kelas selesai dengan menikmati makanan hasil ngemis dikantin. Mereka suka berkumpul di langit-langit ruang rektorat untuk sekedar menceritakan berbagai kegalauan remaja yang mereka rasakan. Bahkan mereka sepakat menyebut geng mereka dengan sebutan “Lightning of Some Happiest Single of The World”. Absurd.

Masing-masing jelas memiliki ceritanya masing-masing. Dari galau belum ditembak cowok atau hanya sekedar lupa matiin keran masjid. Tika, udah 9 bulan, 9 hari, 9 jam, 9 menit dan 3 detik deket sama seorang cowok. Mereka terlihat cocok bagai wajan tukang pecel lele dan minyak jelantahnya. Teman-teman juga sudah mendukung agar mereka segera menjadi sepasang kekasih. Tapi entah kenapa si cowok ga buru-buru nembak Tika. Kita sempet mikir kalo tuh cowok agak kelainan. Kelainan cara duduk misalnya, orang-orang kalo duduk kan di kursi, dia mah di meja. Tapi Tika gak pernah berhenti berharap seperti lagunya Sheila on 7. Dia selalu berdoa dan selalu mengangkat topik ini buat bahan skripsi, eh..bahan obrolan ini.

Beda dengan Azer, cowo yang satu ini hanya menceritakan kisah asmaranya kepada satpam kampus. Beberapa temannya pun mencoba memberikan testimoni di friendster Azer untuk hanya sekedar ingin tahu apakah Azer setiap mau makan cuci tangan dulu atau cuci baju sekalian. Azer tipe cowo cool yang gak pernah lupa cara buat dorong vespa dan merokok di tempat yang sudah disediakan. Tapi beberapa diantar temannya mengerti sekali kasus asmara Azer. Mereka pun kadang memberikan masukan bagi Azer agar selalu ingat kalau jangan berhenti untuk memperjuangkan cinta. Yang harus berhenti, ya korupsi, kolusi, dan nepotisme. Cie gitu.

Aira tak kalah epik. Ia menjalin kisah asmara dengan orang yang beda agama, beda orang tua, dan tentunya beda kelamin. Drama romantika khas pasangan LDR (Love in Different Religion) selalu menjadi topik yang ia bawa dalam forum diskusi paling gak penting ini. Aira termasuk cewek polos tanpa corak. Dia ga ngerti bedain sempak buat bayi orang sama bayi badak. Dia juga jago masak. Apalagi masak masakan khas Nigeria. Daging bison masak cabe-cabean adalah masakan andalannya. Oiya, balik soal asmara, Aira ini tau kalo ngejalanin LDR gini ya resiko juga banyak. Yang paling dia pikirin adalah kalo tiba-tiba karena ketidak-cocokan ini membuat hubungan mereka berhenti di tengah jalan. Kan bikin macet nanti.

Bismillah, untuk membahas Alen gue harus ngambil wudhu dulu. Dia termasuk generasi wanita berhijab sebelum Instagram kini dikuasai para hijabers. Alen pribadi yang taat beribadah. Saking taatnya dia kalo sholat subuh 4 rakaat. Alen punya kisah menarik ketika ia terjebak dalam kisah cinlok KKN (Kuliah Kerja Nyata) di sebuah desa kecil di Honolulu, Hawaii. Saat disana ia bertugas menjadi pemimpin angkatan KKN-nya. Istilahnya dia ratu dalam monarki KKN itu. Semua teman-temannya mencium tangan Alen saat bertemu. Biar berkah. Alen yang terjebak dalam kisah cinlok ini galau setengah mati ketika ia tersadar bangun dari kamar hotel dengan seorang teman laki-laki. Ia galau gimana ini bayar sewa kamarnya. Dan banyak cerita lain yang membentur nilai-nilai religius dan kehidupan yang terjadi. Awalnya ia hanya cerita kepada satu temannya, sampe akhirnya semua cerita Alen terbongkar di situs berniaga.com. Oiya, untuk mengakhiri kisah Alen ucapkan Alhamdulillah.

Cerita si Nia ini agak ngenes sih buat kita. Ia suka sama cowok anggota klub balet di kampus. Cowok ini begitu menarik perhatian Nia karena potongan rambutnya, bukan deh..karena Nia dan cowok ini saling membantu, tapi lebih banyak Nia yang membantu sih. Kita takutnya Nia lama-lama jadi pembantu rumah tangga kan. Walopun cowoknya cuek dan cenderung jahat sama Nia, ia tetap menyukainya. Mungkin inilah pepatah bagai air di daun talas, apasih..pepatah bahwa cinta itu membutakan segalanya. Setiap ngumpul ia selalu menceritakan apa yang telah ia lakukan bersama si cowo, dari mulai sepeda bareng keliling komplek, makan di restoran, maen masak-masakan sampe bantuin jaga sound system di hajatan. Kita juga sempet curiga si Nia ini si santet kali ya sama cowonya, masa’ kalo makan ayam kremes yang dimakan cuma sambelnya, ayam sama nasinya dibuang. Takut kenyang.

Kasno, jengah dengan ketidak-tahuan teman-temannya mengenai Cepu, kota kelahirannya. Akhirnya dia kembali ke Cepu setelah sekian lama hidup di Jakarta. Ternyata banyak hal-hal baru yang ia temukan....sory, ini kayanya salah skrip. Ini mah teaser komik Finding Cepu di halaman belakang woy ! Kalo Kasno punya masalah yang biasanya aja cenderung standar. Setelah hanya sebentar menjalin cinta dengan penyihir Maleficent, Kasno memutuskan untuk intropeksi diri dengan menyendiri di Goa Pindul. Sampe kemudian ia jatuh cinta pada seorang gadis berkerudung penjual korek api. Sadar ia bisa jadi serigala dalam cerita ini, ia pun memutuskan untuk mengganti dengan cerita lain. Berganti menjadi judul ganteng-ganteng serigala. Apasih. Yang jelas si cewe ini sebenernya juga lagi deket sama cowo lain. Jadi Kasno sebenernya tau posisi dia dimana lah. Bek atau striker? Gelandangan. Dia bukan orang yang pandai menyembunyikan kegalauannya. Tapi karena keseringan becanda, kalo nembak cewe pasti dikiranya becanda. Si cewe gak bakal percaya karena hidup si Kasno isinya haha-hihi doang. Sama lah kaya postingan ini.

Not just having fun, guys !

Sampai pada akhirnya mereka semua lulus kuliah dan menjalani hidup masing-masing.

Forum tadi pun jadi hampa dengan hanya sekedar berkumpul di grup LINE atau kirim-kiriman Get Rich invitation. Bukan ngumpul di langit-langit rektorat lagi. Bukan tiap ngumpul selalu ada minimal es teh sama lidi-lidian lagi. Yaa...namanya juga hidup, ada hi ada dup. Semua ada masanya. Takaran sibuk mereka pun berbeda-beda. Yang mereka percaya, mereka selalu punya tempat untuk menceritakan masalah hidup mereka satu sama lain. Saling peduli dan mendukung. Bukan menyembunyikan dan takut tersaingi. Itu kunci persahabatan. Cari yang bikin nyaman dan bukan bikin insecure.

Di musim panas ini, para petir pun tak bisa menyatu dengan hujannya. Biarlah, toh..hujan nanti akan datang dengan kesejukan. Terima kasih sudah tertarik dengan judul yang puitis ini. Maaf, isinya memang tiada guna. Tapi percayalah, tukang rujak akan selalu membawa sambel !


Peluk hangat untuk Tika, Azer, Aira, Alen, Nia dan Kasno.



Follow me on twitter: @supernovin
Instagram: supernovin
Facebook: Novin Herdian
16.55 Novin Herdian
Tika, Azer, Aira, Alen, Nia dan Kasno adalah sekumpulan mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta terkenal di Uganda. Mereka kerap menghabiskan waktu setelah kelas selesai dengan menikmati makanan hasil ngemis dikantin. Mereka suka berkumpul di langit-langit ruang rektorat untuk sekedar menceritakan berbagai kegalauan remaja yang mereka rasakan. Bahkan mereka sepakat menyebut geng mereka dengan sebutan “Lightning of Some Happiest Single of The World”. Absurd.

Masing-masing jelas memiliki ceritanya masing-masing. Dari galau belum ditembak cowok atau hanya sekedar lupa matiin keran masjid. Tika, udah 9 bulan, 9 hari, 9 jam, 9 menit dan 3 detik deket sama seorang cowok. Mereka terlihat cocok bagai wajan tukang pecel lele dan minyak jelantahnya. Teman-teman juga sudah mendukung agar mereka segera menjadi sepasang kekasih. Tapi entah kenapa si cowok ga buru-buru nembak Tika. Kita sempet mikir kalo tuh cowok agak kelainan. Kelainan cara duduk misalnya, orang-orang kalo duduk kan di kursi, dia mah di meja. Tapi Tika gak pernah berhenti berharap seperti lagunya Sheila on 7. Dia selalu berdoa dan selalu mengangkat topik ini buat bahan skripsi, eh..bahan obrolan ini.

Beda dengan Azer, cowo yang satu ini hanya menceritakan kisah asmaranya kepada satpam kampus. Beberapa temannya pun mencoba memberikan testimoni di friendster Azer untuk hanya sekedar ingin tahu apakah Azer setiap mau makan cuci tangan dulu atau cuci baju sekalian. Azer tipe cowo cool yang gak pernah lupa cara buat dorong vespa dan merokok di tempat yang sudah disediakan. Tapi beberapa diantar temannya mengerti sekali kasus asmara Azer. Mereka pun kadang memberikan masukan bagi Azer agar selalu ingat kalau jangan berhenti untuk memperjuangkan cinta. Yang harus berhenti, ya korupsi, kolusi, dan nepotisme. Cie gitu.

Aira tak kalah epik. Ia menjalin kisah asmara dengan orang yang beda agama, beda orang tua, dan tentunya beda kelamin. Drama romantika khas pasangan LDR (Love in Different Religion) selalu menjadi topik yang ia bawa dalam forum diskusi paling gak penting ini. Aira termasuk cewek polos tanpa corak. Dia ga ngerti bedain sempak buat bayi orang sama bayi badak. Dia juga jago masak. Apalagi masak masakan khas Nigeria. Daging bison masak cabe-cabean adalah masakan andalannya. Oiya, balik soal asmara, Aira ini tau kalo ngejalanin LDR gini ya resiko juga banyak. Yang paling dia pikirin adalah kalo tiba-tiba karena ketidak-cocokan ini membuat hubungan mereka berhenti di tengah jalan. Kan bikin macet nanti.

Bismillah, untuk membahas Alen gue harus ngambil wudhu dulu. Dia termasuk generasi wanita berhijab sebelum Instagram kini dikuasai para hijabers. Alen pribadi yang taat beribadah. Saking taatnya dia kalo sholat subuh 4 rakaat. Alen punya kisah menarik ketika ia terjebak dalam kisah cinlok KKN (Kuliah Kerja Nyata) di sebuah desa kecil di Honolulu, Hawaii. Saat disana ia bertugas menjadi pemimpin angkatan KKN-nya. Istilahnya dia ratu dalam monarki KKN itu. Semua teman-temannya mencium tangan Alen saat bertemu. Biar berkah. Alen yang terjebak dalam kisah cinlok ini galau setengah mati ketika ia tersadar bangun dari kamar hotel dengan seorang teman laki-laki. Ia galau gimana ini bayar sewa kamarnya. Dan banyak cerita lain yang membentur nilai-nilai religius dan kehidupan yang terjadi. Awalnya ia hanya cerita kepada satu temannya, sampe akhirnya semua cerita Alen terbongkar di situs berniaga.com. Oiya, untuk mengakhiri kisah Alen ucapkan Alhamdulillah.

Cerita si Nia ini agak ngenes sih buat kita. Ia suka sama cowok anggota klub balet di kampus. Cowok ini begitu menarik perhatian Nia karena potongan rambutnya, bukan deh..karena Nia dan cowok ini saling membantu, tapi lebih banyak Nia yang membantu sih. Kita takutnya Nia lama-lama jadi pembantu rumah tangga kan. Walopun cowoknya cuek dan cenderung jahat sama Nia, ia tetap menyukainya. Mungkin inilah pepatah bagai air di daun talas, apasih..pepatah bahwa cinta itu membutakan segalanya. Setiap ngumpul ia selalu menceritakan apa yang telah ia lakukan bersama si cowo, dari mulai sepeda bareng keliling komplek, makan di restoran, maen masak-masakan sampe bantuin jaga sound system di hajatan. Kita juga sempet curiga si Nia ini si santet kali ya sama cowonya, masa’ kalo makan ayam kremes yang dimakan cuma sambelnya, ayam sama nasinya dibuang. Takut kenyang.

Kasno, jengah dengan ketidak-tahuan teman-temannya mengenai Cepu, kota kelahirannya. Akhirnya dia kembali ke Cepu setelah sekian lama hidup di Jakarta. Ternyata banyak hal-hal baru yang ia temukan....sory, ini kayanya salah skrip. Ini mah teaser komik Finding Cepu di halaman belakang woy ! Kalo Kasno punya masalah yang biasanya aja cenderung standar. Setelah hanya sebentar menjalin cinta dengan penyihir Maleficent, Kasno memutuskan untuk intropeksi diri dengan menyendiri di Goa Pindul. Sampe kemudian ia jatuh cinta pada seorang gadis berkerudung penjual korek api. Sadar ia bisa jadi serigala dalam cerita ini, ia pun memutuskan untuk mengganti dengan cerita lain. Berganti menjadi judul ganteng-ganteng serigala. Apasih. Yang jelas si cewe ini sebenernya juga lagi deket sama cowo lain. Jadi Kasno sebenernya tau posisi dia dimana lah. Bek atau striker? Gelandangan. Dia bukan orang yang pandai menyembunyikan kegalauannya. Tapi karena keseringan becanda, kalo nembak cewe pasti dikiranya becanda. Si cewe gak bakal percaya karena hidup si Kasno isinya haha-hihi doang. Sama lah kaya postingan ini.

Not just having fun, guys !

Sampai pada akhirnya mereka semua lulus kuliah dan menjalani hidup masing-masing.

Forum tadi pun jadi hampa dengan hanya sekedar berkumpul di grup LINE atau kirim-kiriman Get Rich invitation. Bukan ngumpul di langit-langit rektorat lagi. Bukan tiap ngumpul selalu ada minimal es teh sama lidi-lidian lagi. Yaa...namanya juga hidup, ada hi ada dup. Semua ada masanya. Takaran sibuk mereka pun berbeda-beda. Yang mereka percaya, mereka selalu punya tempat untuk menceritakan masalah hidup mereka satu sama lain. Saling peduli dan mendukung. Bukan menyembunyikan dan takut tersaingi. Itu kunci persahabatan. Cari yang bikin nyaman dan bukan bikin insecure.

Di musim panas ini, para petir pun tak bisa menyatu dengan hujannya. Biarlah, toh..hujan nanti akan datang dengan kesejukan. Terima kasih sudah tertarik dengan judul yang puitis ini. Maaf, isinya memang tiada guna. Tapi percayalah, tukang rujak akan selalu membawa sambel !


Peluk hangat untuk Tika, Azer, Aira, Alen, Nia dan Kasno.



Follow me on twitter: @supernovin
Instagram: supernovin
Facebook: Novin Herdian

Selasa, 09 September 2014

Yang namanya hidup sendirian itu emang susah. Liat deh gimana lampu merah yang berdiri sendiri di persimpangan jalan. Kena panas, debu, asep motor, ditempelin stiker sedot wc, disenderin bencong, ah..pokonya kesian banget kan. Mungkin kalo dia bisa minta dipindahtugaskan sama Dinas PU, dia bakal milih untuk jadi lampu di perlintasan kereta. Karena apa? Lampu di perlintasan kereta dan lampu merah itu sama-sama diperhatiin, tapi yang lebih dipedulikan cuma lampu di perlintasan kereta. Orang lebih takut ditabrak kereta daripada ditabrak mobil/motor. Inden belum lunas, ngebenerinnya juga lumayan kalo ditabrak kereta. Lumayan bikin nangis orang se-RT.

Tapi disini gue ga akan membicarakan lampu apalagi bengkel tempat benerin motor. Kehidupan bujang gue di Jakarta berlanjut. Bersyukur sih sekarang udah kerja. Jadi duit lumayan ketaker untuk memenuhi kebutuhan. Gak kaya pas freelance dulu. Pikiran gue macam ibu-ibu yang mikir bagaimana beli panci kredit dengan harga miring, eh..engga itu, mikir gimana makan sehari-hari tetep terpenuhi dengan duit yang ada sampe dapet project lagi dan pacar lagi. Dih.

Soal makan, ini gila. Gue kadang rela puasa cuma untuk menghindari sarapan dan makan siang. Ya..Allah pin, tapi perut kok tetep buncit aja.

Gue punya banyak cara buat cuma ngeluarin duit gak lebih dari 5 ribu rupiah untuk makan tapi tetep kenyang. Bukan...bukan...kalian pasti mikir gue beliin mbak-mbak warteg capucino cincau terus gue minta makan gratis di wartegnya. Kalian biadab men kalo mikir itu. Tapi sebelumnya, biasain masak nasi aja jadi kita cuma tinggal beli lauknya nanti. Misal, beli gorengan 4 ribu minta rawitnya yang banyak, atau siomay pake sambel kacang yang ngelebihin plastiknya, atau juga beli rendang. Loh emang ada rendang yang cuma 5 ribu? Ada. Pilih aja mau mi goreng rasa rendang apa rendang cicek, ga nyampe goceng.

Nah, kali ini gue mau kasih tau gimana bikin nasi goreng sederhana yang rasanya enak (baca: ya kalo masak sendiri mah enak-enak aja). Ini khusus buat yang di rumah/kontrakan/kosan/depan toko nya punya kompor gas sama wajan ya. Kalo gak ada, bersyukurlah karena jadi gak gatel buat main masak-masakan.

Sebenernya ini gak sederhana, tapi anggep aja jadinya kaya gini.

Nasi goreng ala gue ini sebenernya lahir dari buah pemikiran para harapan bangsa yang gerah akan rasa nasi goreng dengan bumbu instan yang lebih berasa obat radang selangkangan daripada berasa nasi goreng. Kalo masak nasi goreng enakan pake bumbu basah gitu kan ya daripada bumbu kering? Ya..menurut gue sih, kalo lo ga setuju ya langsung aja tutup halaman ini.

Dan gue pun menemukan ini,


Semoga orang perusahaan liat dan bikin sambal masak khusus nasi goreng ya..

Ya...gue pikir ini kan sama-sama sambel, yakalo buat masak nasi goreng juga bisa lah. Harganya juga termasuk irit untuk ukuran beberapa kali masak nasi goreng nanti. Intinya tetep ya. Irit.

Loh kenapa gak beli cabe sama bawang terus diulek sendiri aja pin?

Lah..kalo gua mau begitu mah gua ga cuma bikin nasi goreng men, sekalian aja gue bikin sayur asem, sayur lodeh, ayam penyet, tempe goreng, cilung abon, capucino cincau. Sebagai lelaki bujang, nyalain kompor aja kita kaya jalanan jakarta lancar. Jarang. Mending beli kan. Terus gue juga rada gak pede untuk berjibaku dengan ibu-ibu di tukang sayur. Takut diliatin terus ditaksir. Hih.

Oiya jangan lupa beli telor juga untuk menambah kadar gizi dari makanan yang bakal lu masak ini. Maklum, walau irit jangan cuma asal kenyang, tapi gizi tetep terjaga (ciegitu).
Kalo cara masak udah tau kan? Pertama beli kompornya dulu, terus wajan sama sodetnya, beli minyak sama gas jangan lupa, terus telpon abang nasi goreng yang biasa mangkal deket rumah, sediain bahan-bahannya, tinggal nyuruh dia masak deh. Gampang kan?

Masaknya gampang, masukin minyak goreng dikit, terus bikin telor orak-arik, abis itu masukin sambel yang tadi, jangan lupa nasinya. Tar lu lupa lagi mau bikin nasi goreng apa ngancurin telor pake sambel. Oiya kecap jangan lupa, harus ada pemanis dalam hidup lo yang udah pait itu. Setelah lu oseng kira-kira dua hari dua melem maka, jadilah “NASI GORENG ALA KADARNYA”

Biar mantep sih pake bawang goreng. Kalo mau irit ya pake bawang goreng dari mi rebus instan. Lagian mi rebus ga pake bawang gapapa kok, rasanya gak berubah jadi sayur lodeh juga. Tambah kerupuk apalagi. Inget, tetep irit ! Supaya tetep bisa nabung buat ngebahagaian seseorang nanti.

Tapi jangan kepalang irit ya men. Bukannya irit malah pelit. Sekali-kali beli kek makanan apa, jangan nasi goreng mulu. Kan buat badan sendiri, masa pelit. Gimana sama pacar nanti? Duaaarrrrr...

Intinya, hidup di Jakarta tidaklah mudah. Apalagi kalo sendirian. Jangan lupa ibadah sama kabarin orang tua. Semoga yang masih jomblo segera punya pacar ! AMIN ! (teriak paling keras pake toa masjid)





Follow me on twitter : @supernovin
Instagram : supernovin
Facebook : Novin Herdian


09.22 Novin Herdian
Yang namanya hidup sendirian itu emang susah. Liat deh gimana lampu merah yang berdiri sendiri di persimpangan jalan. Kena panas, debu, asep motor, ditempelin stiker sedot wc, disenderin bencong, ah..pokonya kesian banget kan. Mungkin kalo dia bisa minta dipindahtugaskan sama Dinas PU, dia bakal milih untuk jadi lampu di perlintasan kereta. Karena apa? Lampu di perlintasan kereta dan lampu merah itu sama-sama diperhatiin, tapi yang lebih dipedulikan cuma lampu di perlintasan kereta. Orang lebih takut ditabrak kereta daripada ditabrak mobil/motor. Inden belum lunas, ngebenerinnya juga lumayan kalo ditabrak kereta. Lumayan bikin nangis orang se-RT.

Tapi disini gue ga akan membicarakan lampu apalagi bengkel tempat benerin motor. Kehidupan bujang gue di Jakarta berlanjut. Bersyukur sih sekarang udah kerja. Jadi duit lumayan ketaker untuk memenuhi kebutuhan. Gak kaya pas freelance dulu. Pikiran gue macam ibu-ibu yang mikir bagaimana beli panci kredit dengan harga miring, eh..engga itu, mikir gimana makan sehari-hari tetep terpenuhi dengan duit yang ada sampe dapet project lagi dan pacar lagi. Dih.

Soal makan, ini gila. Gue kadang rela puasa cuma untuk menghindari sarapan dan makan siang. Ya..Allah pin, tapi perut kok tetep buncit aja.

Gue punya banyak cara buat cuma ngeluarin duit gak lebih dari 5 ribu rupiah untuk makan tapi tetep kenyang. Bukan...bukan...kalian pasti mikir gue beliin mbak-mbak warteg capucino cincau terus gue minta makan gratis di wartegnya. Kalian biadab men kalo mikir itu. Tapi sebelumnya, biasain masak nasi aja jadi kita cuma tinggal beli lauknya nanti. Misal, beli gorengan 4 ribu minta rawitnya yang banyak, atau siomay pake sambel kacang yang ngelebihin plastiknya, atau juga beli rendang. Loh emang ada rendang yang cuma 5 ribu? Ada. Pilih aja mau mi goreng rasa rendang apa rendang cicek, ga nyampe goceng.

Nah, kali ini gue mau kasih tau gimana bikin nasi goreng sederhana yang rasanya enak (baca: ya kalo masak sendiri mah enak-enak aja). Ini khusus buat yang di rumah/kontrakan/kosan/depan toko nya punya kompor gas sama wajan ya. Kalo gak ada, bersyukurlah karena jadi gak gatel buat main masak-masakan.

Sebenernya ini gak sederhana, tapi anggep aja jadinya kaya gini.

Nasi goreng ala gue ini sebenernya lahir dari buah pemikiran para harapan bangsa yang gerah akan rasa nasi goreng dengan bumbu instan yang lebih berasa obat radang selangkangan daripada berasa nasi goreng. Kalo masak nasi goreng enakan pake bumbu basah gitu kan ya daripada bumbu kering? Ya..menurut gue sih, kalo lo ga setuju ya langsung aja tutup halaman ini.

Dan gue pun menemukan ini,


Semoga orang perusahaan liat dan bikin sambal masak khusus nasi goreng ya..

Ya...gue pikir ini kan sama-sama sambel, yakalo buat masak nasi goreng juga bisa lah. Harganya juga termasuk irit untuk ukuran beberapa kali masak nasi goreng nanti. Intinya tetep ya. Irit.

Loh kenapa gak beli cabe sama bawang terus diulek sendiri aja pin?

Lah..kalo gua mau begitu mah gua ga cuma bikin nasi goreng men, sekalian aja gue bikin sayur asem, sayur lodeh, ayam penyet, tempe goreng, cilung abon, capucino cincau. Sebagai lelaki bujang, nyalain kompor aja kita kaya jalanan jakarta lancar. Jarang. Mending beli kan. Terus gue juga rada gak pede untuk berjibaku dengan ibu-ibu di tukang sayur. Takut diliatin terus ditaksir. Hih.

Oiya jangan lupa beli telor juga untuk menambah kadar gizi dari makanan yang bakal lu masak ini. Maklum, walau irit jangan cuma asal kenyang, tapi gizi tetep terjaga (ciegitu).
Kalo cara masak udah tau kan? Pertama beli kompornya dulu, terus wajan sama sodetnya, beli minyak sama gas jangan lupa, terus telpon abang nasi goreng yang biasa mangkal deket rumah, sediain bahan-bahannya, tinggal nyuruh dia masak deh. Gampang kan?

Masaknya gampang, masukin minyak goreng dikit, terus bikin telor orak-arik, abis itu masukin sambel yang tadi, jangan lupa nasinya. Tar lu lupa lagi mau bikin nasi goreng apa ngancurin telor pake sambel. Oiya kecap jangan lupa, harus ada pemanis dalam hidup lo yang udah pait itu. Setelah lu oseng kira-kira dua hari dua melem maka, jadilah “NASI GORENG ALA KADARNYA”

Biar mantep sih pake bawang goreng. Kalo mau irit ya pake bawang goreng dari mi rebus instan. Lagian mi rebus ga pake bawang gapapa kok, rasanya gak berubah jadi sayur lodeh juga. Tambah kerupuk apalagi. Inget, tetep irit ! Supaya tetep bisa nabung buat ngebahagaian seseorang nanti.

Tapi jangan kepalang irit ya men. Bukannya irit malah pelit. Sekali-kali beli kek makanan apa, jangan nasi goreng mulu. Kan buat badan sendiri, masa pelit. Gimana sama pacar nanti? Duaaarrrrr...

Intinya, hidup di Jakarta tidaklah mudah. Apalagi kalo sendirian. Jangan lupa ibadah sama kabarin orang tua. Semoga yang masih jomblo segera punya pacar ! AMIN ! (teriak paling keras pake toa masjid)





Follow me on twitter : @supernovin
Instagram : supernovin
Facebook : Novin Herdian


Sabtu, 25 Januari 2014

Selasa, 21 Januari 2014 adalah momen paling ngeselin tapi tiba-tiba menyenangkan. Skripsi itu kurang ajar-nya kebangetan. Setelah kita lelah nyusun, ngetik, ngeprint, jilid, sidang, sakses, revisi, tidur, pacaran, putus, berantem, kita dihadapkan pada momen "Mengejar Tanda Tangan Dosen Penguji". Sounds like sinetron kejar tayang right?

Nah, disini kampretnya. Dosen gue orang supersibuk semua. Dan ga setiap hari kita bisa liat batang idungnya di kampus. Jadi, kita bikin janji dulu. Gue berasa marketing perusahaan yang ngejar proyek nguruk selat sunda.

Nah, satu dosen ini emang sih sibuk. Dari cerita orang dia ngajar di 4 kampus yang letaknya jauh jauh. Kebayang gak sih gimana dia harus cuci baju tiap hari? (hapasih)

Berangkatlah gue ke depok buat ketemu dia. Nah, rumah gue kan di Tangerang. Dari Tangerang ke Depok kan udah lintas kotamadya. Musafir abis gitu gue jadinya. Cuaca lagi galau galaunya. I mean, cuaca sekarang bikin kita ingin stay di rumah, melihat jendela dan mengingat lagi semua kenangan kita akan mantan. Fakyuh Nopin.

Okey, satu-satunya jalan yang gue tau adalah jalan darat melewati TB Simatupang dan Pasar Minggu. Dan info terbaru adalah jalan TB Simatupang tertutup karena banjir. DUAAARRRR.... HOW CAN I GO ON *setel lagu Freddie Mercury ft. Montserrat Caballe*

Dengan intelegensia diatas rata-rata kucing, gue memutuskan untuk naik kereta. Atau disebut sepur, eh..commuter line maksudnya. Gue liat maps dan tanya sama temen yang kebetulan anak UI. Gilak, ada ya anak UI yang menganggap gue temennya. Dengan pengetahuannya sebagai mahasiswa di universitas terbaik di negeri ini ia memberitahu gue gimana ke Depok dengan menggunakan commuter line. Jadi dia kuliah di UI cuma buat mempelajari rute kereta listrik dari Jakarta ke Depok.

Oke, akhirnya gue tau gimana harus ke Depok. Gue pernah naik kereta bareng ibu ke Tanah Abang dan taulah gimana suasana kereta di jam-jam enggak sibuk. Dan yap, tebakan gue bener. Kereta di jam engga sibuk itu super nyaman ! Beginilah suasananya, dapet tempat duduk deh pasti.

Ini lagi di kereta menuju Tokyo..haha
Tiketnya emang agak ribet sih buat ukuran gue yang jarang naik kereta. Awalnya gue pikir sekitar 7 ribu, ternyata naik 10 ribu. Yaudahlah, yang penting skripsi gue dapet tanda tangan. Berasa fan artis yang rela ngapain aja cuma buat ketemu idola. Cih.

Oiya sepanjang perjalanan di kereta emang agak nyentuh sih. Soalnya waktu itu lagi musim banjir, jadinya peron stasiun dipake buat kamp pengungsian gitu. Kalo lo ngerasa diputusin itu momen paling pahit dalam hidup lo, coba jadi mereka. Rumah kerendem, barang entah kanyut kemana, gak bisa kerja, ahh...sumpah, mata gue berkaca-kaca liat mereka. Ples, waktu itu playlist mp3 gue lagi muter lagu ini.

Eh, lanjut ngebahas commuter line kan ya? Apa ngebahas hubungan kita aja?

Jadi buat ke Depok dari Tangerang gue harus transit di stasiun Duri. Oiya pelayanan di stasiun luar biasa nyaman. Sekarang stasiun jadi bersih karena gak ada pedagang, pengamen, pengemis, pesimis, penjilat, pengekang, yang boleh masuk peron. Jadi cuma para penumpang aja yang boleh. Tapi agak susah sih kalo tiba-tiba laper dan pengen ngemil kaviar gitu. Yakali.

Di dalem kereta juga nyaman. Dingin AC-nya berasa banget. Gue malu punya rumah gak ada AC tapi kereta yang cuma 10rb ini AC-nya dingin banget. Gue sampe nyesel kenapa gak sempet bawa syal, jaket bulu, dan kupluk buat ngangetin badan. Atau minimal bawa remason lah biar anget. Ya, mungkin karena gue naik di jam non-sibuk kali ya jadi enak gitu naik keretanya. Berasa orang Jepang yang kemana-mana naik kereta. Cuma ke kamar mandi doang kali dia gak naik kereta.

Seriously, I know the person who made this graphic
Dan sampailah gue di tempat tujuan. Gak usah gue bahas kali ya.Takutnya yang belum bisa skripsi nangis bombay.

Sambil nunggu dosen, gue baca dah tu kartu/tiket perjalanan kereta. Ternyata kata temen gue, ini kartu bisa dibalikin lagi dan duit kita dikembaliin 5rb. Jadi ini kaya duit digital kita buat naik kereta gitu. Norak sih gue. Iya.

Pertama bingung naik kereta ribet amat sih. Segala ini itu, beli tiket langsung gitu kan bisa. Huft.

Syit..tadi yang nulis ababil SMP gitu. Gue pikir cara beli tiket ini cerdas juga, ngurangin biaya tiket kertas dan mempermudah sistem keuangannya. Ya..walaupun kertas tetep ada di struk-nya sih. Cuma struk-nya kecil banget kok. Bahkan butuh kaca pembesar buat ngeliatnya.
Engga deh, nopin lebay.

Akhir kata, gue pulang dengan menumpang kereta lagi. Yaiyalah masa menumpang kontener, emang gue anak STM yang mau tawuran. Dan you know gue pulang jam berapa? Jam 5 sore. Itu masuk jam pulang kantor alias jam dandan-dulu-biar-sampe-rumah-tetep-keliatan-kece. Aaaakkkkk..gue kejebak pulang di jam sibuk ! Bisa apa gue? Apa kata tetangga-tetangga gue nanti? Aaaaakkk..

Yaudah, logikanya yang rame pasti kereta ke arah Bogor. Sedangkan gue pergi ke arah sebaliknya, kemungkinan belom rame lah. Tapi iya, kereta jurusan Bogor itu ramenya amit-amit. Kaya ngeliat tanktop yang dipake Nikita Mirzani. Sempit brooohhh..

Semua berjalan lancar sampai memasuki stasiun Sudirman. Wuuusssshhh...kereta langsung penuh sampe gak menyisakan ruang untuk sekedar mengingat kenangan lama. Parah, ternyata populasi tersebar adalah para pekerja di kawasan Sudirman. Mereka mungkin biasa, lha gue yang biasa pulang naik motor cuma sendiri, ya kaget lah kalo pulang rame-rame gini.

Nyampe stasiun duri nih. Ternyata yang nunggu kereta ke arah Tangerang udah penuh banget. Mirip lah suasana sama pembukaan toko branded gitu. Kalo cewek sih wajar biar dapet tempat duduk, lha..yang laki? Dimana perasaan lo kalo lo duduk padahal ada cewek imut, manis, single, wanita karier berdiri sepanjang perjalanan pulangnya? Jadi, udah takdir men kalo elu harus berdiri di transportasi umum macam ini. Ciegitu.

Oiya, ternyata bener tiket yang bentuknya kaya kartu minjem CD itu kita balikin lagi terus duit kita dibalikin 5 ribu. Oh, semacam duit pegangan gitu yak..haha

Oiya gue bikin postingan ini karena gue mendukung program pemerintah untuk menciptakan transportasi umum yang murah dan nyaman. Yap, mereka hampir berhasil. Kenapa hampir? Karena seperti biasa, kadang jadwal keberangkatan suka delay. Jadi, kita gak bisa memastikan waktu sampai. Dikit lagi pasti bisa diperbaiki.

So, I believe in public transportation !

00.29 Novin Herdian
Selasa, 21 Januari 2014 adalah momen paling ngeselin tapi tiba-tiba menyenangkan. Skripsi itu kurang ajar-nya kebangetan. Setelah kita lelah nyusun, ngetik, ngeprint, jilid, sidang, sakses, revisi, tidur, pacaran, putus, berantem, kita dihadapkan pada momen "Mengejar Tanda Tangan Dosen Penguji". Sounds like sinetron kejar tayang right?

Nah, disini kampretnya. Dosen gue orang supersibuk semua. Dan ga setiap hari kita bisa liat batang idungnya di kampus. Jadi, kita bikin janji dulu. Gue berasa marketing perusahaan yang ngejar proyek nguruk selat sunda.

Nah, satu dosen ini emang sih sibuk. Dari cerita orang dia ngajar di 4 kampus yang letaknya jauh jauh. Kebayang gak sih gimana dia harus cuci baju tiap hari? (hapasih)

Berangkatlah gue ke depok buat ketemu dia. Nah, rumah gue kan di Tangerang. Dari Tangerang ke Depok kan udah lintas kotamadya. Musafir abis gitu gue jadinya. Cuaca lagi galau galaunya. I mean, cuaca sekarang bikin kita ingin stay di rumah, melihat jendela dan mengingat lagi semua kenangan kita akan mantan. Fakyuh Nopin.

Okey, satu-satunya jalan yang gue tau adalah jalan darat melewati TB Simatupang dan Pasar Minggu. Dan info terbaru adalah jalan TB Simatupang tertutup karena banjir. DUAAARRRR.... HOW CAN I GO ON *setel lagu Freddie Mercury ft. Montserrat Caballe*

Dengan intelegensia diatas rata-rata kucing, gue memutuskan untuk naik kereta. Atau disebut sepur, eh..commuter line maksudnya. Gue liat maps dan tanya sama temen yang kebetulan anak UI. Gilak, ada ya anak UI yang menganggap gue temennya. Dengan pengetahuannya sebagai mahasiswa di universitas terbaik di negeri ini ia memberitahu gue gimana ke Depok dengan menggunakan commuter line. Jadi dia kuliah di UI cuma buat mempelajari rute kereta listrik dari Jakarta ke Depok.

Oke, akhirnya gue tau gimana harus ke Depok. Gue pernah naik kereta bareng ibu ke Tanah Abang dan taulah gimana suasana kereta di jam-jam enggak sibuk. Dan yap, tebakan gue bener. Kereta di jam engga sibuk itu super nyaman ! Beginilah suasananya, dapet tempat duduk deh pasti.

Ini lagi di kereta menuju Tokyo..haha
Tiketnya emang agak ribet sih buat ukuran gue yang jarang naik kereta. Awalnya gue pikir sekitar 7 ribu, ternyata naik 10 ribu. Yaudahlah, yang penting skripsi gue dapet tanda tangan. Berasa fan artis yang rela ngapain aja cuma buat ketemu idola. Cih.

Oiya sepanjang perjalanan di kereta emang agak nyentuh sih. Soalnya waktu itu lagi musim banjir, jadinya peron stasiun dipake buat kamp pengungsian gitu. Kalo lo ngerasa diputusin itu momen paling pahit dalam hidup lo, coba jadi mereka. Rumah kerendem, barang entah kanyut kemana, gak bisa kerja, ahh...sumpah, mata gue berkaca-kaca liat mereka. Ples, waktu itu playlist mp3 gue lagi muter lagu ini.

Eh, lanjut ngebahas commuter line kan ya? Apa ngebahas hubungan kita aja?

Jadi buat ke Depok dari Tangerang gue harus transit di stasiun Duri. Oiya pelayanan di stasiun luar biasa nyaman. Sekarang stasiun jadi bersih karena gak ada pedagang, pengamen, pengemis, pesimis, penjilat, pengekang, yang boleh masuk peron. Jadi cuma para penumpang aja yang boleh. Tapi agak susah sih kalo tiba-tiba laper dan pengen ngemil kaviar gitu. Yakali.

Di dalem kereta juga nyaman. Dingin AC-nya berasa banget. Gue malu punya rumah gak ada AC tapi kereta yang cuma 10rb ini AC-nya dingin banget. Gue sampe nyesel kenapa gak sempet bawa syal, jaket bulu, dan kupluk buat ngangetin badan. Atau minimal bawa remason lah biar anget. Ya, mungkin karena gue naik di jam non-sibuk kali ya jadi enak gitu naik keretanya. Berasa orang Jepang yang kemana-mana naik kereta. Cuma ke kamar mandi doang kali dia gak naik kereta.

Seriously, I know the person who made this graphic
Dan sampailah gue di tempat tujuan. Gak usah gue bahas kali ya.Takutnya yang belum bisa skripsi nangis bombay.

Sambil nunggu dosen, gue baca dah tu kartu/tiket perjalanan kereta. Ternyata kata temen gue, ini kartu bisa dibalikin lagi dan duit kita dikembaliin 5rb. Jadi ini kaya duit digital kita buat naik kereta gitu. Norak sih gue. Iya.

Pertama bingung naik kereta ribet amat sih. Segala ini itu, beli tiket langsung gitu kan bisa. Huft.

Syit..tadi yang nulis ababil SMP gitu. Gue pikir cara beli tiket ini cerdas juga, ngurangin biaya tiket kertas dan mempermudah sistem keuangannya. Ya..walaupun kertas tetep ada di struk-nya sih. Cuma struk-nya kecil banget kok. Bahkan butuh kaca pembesar buat ngeliatnya.
Engga deh, nopin lebay.

Akhir kata, gue pulang dengan menumpang kereta lagi. Yaiyalah masa menumpang kontener, emang gue anak STM yang mau tawuran. Dan you know gue pulang jam berapa? Jam 5 sore. Itu masuk jam pulang kantor alias jam dandan-dulu-biar-sampe-rumah-tetep-keliatan-kece. Aaaakkkkk..gue kejebak pulang di jam sibuk ! Bisa apa gue? Apa kata tetangga-tetangga gue nanti? Aaaaakkk..

Yaudah, logikanya yang rame pasti kereta ke arah Bogor. Sedangkan gue pergi ke arah sebaliknya, kemungkinan belom rame lah. Tapi iya, kereta jurusan Bogor itu ramenya amit-amit. Kaya ngeliat tanktop yang dipake Nikita Mirzani. Sempit brooohhh..

Semua berjalan lancar sampai memasuki stasiun Sudirman. Wuuusssshhh...kereta langsung penuh sampe gak menyisakan ruang untuk sekedar mengingat kenangan lama. Parah, ternyata populasi tersebar adalah para pekerja di kawasan Sudirman. Mereka mungkin biasa, lha gue yang biasa pulang naik motor cuma sendiri, ya kaget lah kalo pulang rame-rame gini.

Nyampe stasiun duri nih. Ternyata yang nunggu kereta ke arah Tangerang udah penuh banget. Mirip lah suasana sama pembukaan toko branded gitu. Kalo cewek sih wajar biar dapet tempat duduk, lha..yang laki? Dimana perasaan lo kalo lo duduk padahal ada cewek imut, manis, single, wanita karier berdiri sepanjang perjalanan pulangnya? Jadi, udah takdir men kalo elu harus berdiri di transportasi umum macam ini. Ciegitu.

Oiya, ternyata bener tiket yang bentuknya kaya kartu minjem CD itu kita balikin lagi terus duit kita dibalikin 5 ribu. Oh, semacam duit pegangan gitu yak..haha

Oiya gue bikin postingan ini karena gue mendukung program pemerintah untuk menciptakan transportasi umum yang murah dan nyaman. Yap, mereka hampir berhasil. Kenapa hampir? Karena seperti biasa, kadang jadwal keberangkatan suka delay. Jadi, kita gak bisa memastikan waktu sampai. Dikit lagi pasti bisa diperbaiki.

So, I believe in public transportation !

Selasa, 14 Januari 2014

Kamis, 19 Desember 2013 adalah sebuah momen dimana tempat gue jualan suara mengadakan sebuah acara yang, pecaaaaahhhh... Sebuah seminar broadcasting knowledge tentang dunia radio dengan menghadirkan pembicara yang kompeten. Ada bapak Adrian Syarkawie sebagai CEO Mahaka Radio dan Jeje @jejejejo si mamah jeli dari Prambors Radio.

Gak, gue gak mau review acara ini. Ini tugas reporter radio-nya. Gue cuma mau kasih tau kalo Jeje baca Finding Cepu juga. Komik asik tentang perjalanan pemuda single ke kota Cepu, Jawa Tengah.

Ya..gini deh kalo penyiar geblek foto sama sama penyiar terkenal.





Pada momen yang berbahagia ini gue juga bagi-bagi komik gue gratis ke para peserta seminar yang kebanyakan memang gak mau pulang seminar dengan tangan hampa. Gue berasa jadi penulis best seller. *ciegitu


Enak ya dapet komik gratis. Kalo ada duit 20 ribu rupiah, mending lo beli komik gue sekarang. Yailah, tetep aja promosi.

15.33 Novin Herdian
Kamis, 19 Desember 2013 adalah sebuah momen dimana tempat gue jualan suara mengadakan sebuah acara yang, pecaaaaahhhh... Sebuah seminar broadcasting knowledge tentang dunia radio dengan menghadirkan pembicara yang kompeten. Ada bapak Adrian Syarkawie sebagai CEO Mahaka Radio dan Jeje @jejejejo si mamah jeli dari Prambors Radio.

Gak, gue gak mau review acara ini. Ini tugas reporter radio-nya. Gue cuma mau kasih tau kalo Jeje baca Finding Cepu juga. Komik asik tentang perjalanan pemuda single ke kota Cepu, Jawa Tengah.

Ya..gini deh kalo penyiar geblek foto sama sama penyiar terkenal.





Pada momen yang berbahagia ini gue juga bagi-bagi komik gue gratis ke para peserta seminar yang kebanyakan memang gak mau pulang seminar dengan tangan hampa. Gue berasa jadi penulis best seller. *ciegitu


Enak ya dapet komik gratis. Kalo ada duit 20 ribu rupiah, mending lo beli komik gue sekarang. Yailah, tetep aja promosi.