Rabu, 15 Mei 2013

Posted by Novin Herdian on 17.45 No comments

Photos taken by me
25 April 2013, gue gak akan pernah merupakan hari tersebut. Drs. Suyadi atau yang lebih lu 
kenal dengan nama Pak Suyadi (Lah..apa bedanya) maksud gue, Pak Raden menyelenggarakan sebuah pameran sketsa di Bentara Budaya Jakarta. Noir et Blanc, ini bahasa Perancis ya broh. Kalo di-Indonesia-in artinya Hitam dan Putih. Bukan, ini bukan acara Deddy Corbuzier juga. Tema Hitam Putih ini dipilih untuk mewakili karya sketsa Pak Raden yang semuanya tergoreskan pensil hitam diatas kertas putih (tsaahhh..) saat beliau mendapatkan beasiswa studi animasi di Prancis.


Seperti biasa, semua acara seru yang gue hadiri selalu gue tau malam sebelumnya. Acara ini juga begitu. Begitu tau ada pembukaan pameran dan gratis untuk umum. Iya, gratis. Gue langsung merencanakan untuk datang keesokan harinya. Dan, mungkin pula semesta mendukung juga. Gue kenal Tegar, dan ternyata rumahnya deket Bentara Budaya (tempat pameran). Ah, jadi kan gue gak bayar parkir motor tuh, wuehehehe~

Sebenernya yang bikin gue pengen dateng di pembukaan bukan tentang Pak Raden, atau bahkan karena gratis (oh..sombong) tapi karena ada penampilan dari White Shoes and The Couples Company. Yes, I'm in love with this band ! Setelah gagal dateng di ARTE kemaren, gue ngerasa berdosa kalo gak nonton WSATCC secara langsung untuk pertama kalinya.

Bagaikan sebuah pribahasa yang mengatakan air susu dibalas oleh air asia, niatnya mau nonton WSATCC malah jadi haru biru ketemu Pak Raden secara langsung. Apalagi, kita dikasih katalog pameran yang isinya sekilas karya Pak Raden yang lagi di pamerin. Ah, bahagia memang sungguh sederhana. Entah kenapa akhir-akhir ini gue juga jatuh cinta sama katalog pameran. Syndrom anak DKV mungkin. Bentar deh, tadi peribahasanya rada salah deh, harusnya kan, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui yak. Biar lucu aja sih tadi.

Mari mulai ke acara.

Acara ini dibuka oleh seorang MC yang ehem asal Perancis (kalo gak salah) dan dia baru 3 minggu ada di Indonesia. Dia cantik, putih, rambutnya panjang ikal, dan...eh, ini mau bahas acara apa MC-nya sih? *salah fokus*

Sambutan oleh Pak Raden bikin gue merinding. Dengan dibantu untuk berdiri, Pak Raden dengan bahagianya menyapa seluruh tamu undangan. Semua tamu tersenyum dan balas menyapanya. Ah, beliau sukses membuat gue menahan tangis. Jujur memang gue kagum dengan Si Unyil, namun untuk mengagumi Pak Raden gue terasa kurang. Gue malu, ternyata Pak Raden memang pantas untuk gue kagumi. Karyanya orisinil macam bumbu ayam restoran yang depannya K, belakangnya C, tengahnya F. Gue suka sama gambar Pak Raden !

Pak Raden mengajak semuanya bernyanyi bersama

Yang seru adalah ketika Pak Raden mengajak semua tamu bernyanyi. Sebelumnya kami semua dibagikan selembar kertas berisi penggalan lirik dan sedikit ilustrasi seorang Pak Raden. Disini, WSATCC mulai menampakkan diri untuk mengiringi Pak Raden bernyanyi bersama. Nona Sari selaku vokalis WSATCC yang juga ikut menuangkan tulisan di katalog pameran ini, membantu mengiringi Pak Raden.

Lagunya sederhana. Awalnya gue sama sekali gak tau karena lagunya pun berbahasa Perancis. Tapi setelah mendapatkan pencerahan (ilah..lebay amat) ternyata lagu ini lebih gue kenal dengan lagu Bapak Yakub. Bapak Yakub, Bapak Yakub, bangunlah, bangunlah..

Oke ini lirik yang harus kita nyanyikan :

Freire Jacques, Freire Jacques..
Dormer-vous? Dormer Vous..
Sonner les matines, Sonner les matines..
Dig ding dong! dig ding dong..

Aneh gak? Jangan dibaca leterlet, bacanya tuh gini :

Frere zak, frere zak..
Doghme vu, doghme vu..
Sone le matcine, sone le matcine..
Dig dang dong! dig dang dong..

Apa pula barusan, sotoy amat gue.

Performances WSATCC

Oke, setelah semua nyanyi bersama ala anak-anak TK yang bernyanyi bersama guru-nya, WSATCC pun mulai tampil. 2 lagu Perancis yang udah pasti gue gak tau judul dan liriknya ples 1 lagu Aksi Kucing. Musik mereka keren ketika didengar liwat MP3 yang boleh download, dan jadi kueren buanget saat ditonton langsung. Sekali lagi, bahagia memang sangat sederhana.

Setelah acara pembukaan pameran selesai, kami semua undangan langsung diajak menuju ruang dimana karya-karya Pak Raden ditampilkan. Nah, disini serunya. Oiya, acara ini dimulai dari jam 7 malem yes. Dan. Ternyata mereka (panitia pameran) memberi kejutan lain yakni, MAKAN MALAM. Wuihihihih...pameran gratis, nonton WSATCC gratis, dan kini MAKAN GRATIS (asli gak nyante)

Pak Raden lagi jelasin hasil karyanya.

Mau dibahas gue makan apa aja disono? Kayanya gak usah yak, takut bikin elu laper nanti.

Narsis dulu ah.

Karya-karya Pak Raden emang ciamik. Gaya gambarnya khas dipadukan dengan cerita yang jenaka. Beragam kejadian seorang Jawa di tanah penuh romansa Perancis disampaikan secara satir dan jenaka. Bahasannya pun beragam, mulai dari makanan, gegar budaya (coba cari di Google), sampe hal-hal tentang kebiasaan orang Perancis digambarkan secara ciamik !
Photos taken by me.
Photos taken by me.

Ah, gue harus pulang. Besok masuk pagi soalnya. Yang jelas, gue sempet tengsin ketika pengen beli kaos-nya tapi ternyata harganya kurang "Mahasiswa Banget". Tapi jujur sebuah kebahagiaan berhasil gue capai secara sederhana dengan mengunjungi pameran penuh inspirasi ini.

Viva La Pak Raden ! 

0 JAMBLANG!:

Posting Komentar